Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian rakyat sebagai visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, pada saat mengalahkan bala Tentra. Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang petarung atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain menggunakan rotan. Petarungan di lakukan secara sportif dan dalam suasana bersahabat meski terkadang sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol senjata “Sodo Lanang” yang di gunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan bala tentara Tantar.
Kesenian ini terkadang juga disuguhkan pada atraksi di kesenian bantengan, sambil berjoged para petarung pun asyik bergoyang sedangkan kesenian ujung sendiri hingga sekarang masih ada dan tumbuh di kecamatan Trowulan dan Bangsal.
http://bppdkabmojokerto.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar